Gunung Merapi yang terletak di dua propinsi dan
dikelilingi empat kabupaten, menjadi gunung yang sering terlihat bagi kami pengamat
burung yang sering melakukan pengamatan di Lereng Gunung Merapi. Saya salah
satu orang yang mengaku sebagai pengamat burung sering melihat Gunung Merapi
dari kejauhan, mulai dari Lereng Selatan di Bukit Plawangan-Turgo, Lereng Timur
di daerah Deles Indah, Lereng Barat di Keteb Pass, dan akhirnya berkesempatan
melihatnya dari Lereng Utara yaitu daerah Selo Boyolali.
Lereng Utara Selo Boyolali merupakan satu-satunya jalur
pendakian menuju puncak Gunung Merapi. Jalan menuju puncak begitu berdebu di
bulan November. Tanggal 1-2 November, awal bulan yang menjadi hari bersejarah
bagi saya dapat menginjakkan kaki-kaki munggilku (haha) di Gunung Merapi.
Saya dan sahabat saya Nurrohman EP, Mpok Ime (Fatimah),
dan maz Bahdim (Irfan) memulai perjalanan dari New Selo sekitar jam 9 pagi.
Perjalanan begitu menyesakkan dada, karena bedu terbangan dimana-mana, diinjak-injak
oleh para pendaki. Ya meskipun begitu kami tidak menyerah. Beban yang ada
dipundak menambah beratnya perjalanan namun pengamatan burung menjadi salah
satu hal yang special disini, karena selain beristirahat kami bisa bertemu
dengan Bentet kelabu (Lanius
schach), Kecamata gunung (Zosterops montanus), Ceret gunung (Cettia vulcania), Cucak gunung (Pycnonotus bimaculatus),
Anis Gunung (Turdus
Poliocephalus) dan juga Elang alap Cina (Accipiter Soloensis) dan Alap-alap kawah (Falco peregrines) yang terbang
cukup rendah. Burung-burung yang saya sebutkan itu burung yang umum ditemukan
disana, dan dapat dilihat jarak dekat. Wahaha
Kacamata gunung |
Anis gunung |
Jalur pendakian sangat beragam, mulai dari dengan
kategori ringan, sedang, sampai berat ada di Gunung Merapi. Mulai dari jalan
setapak biasa landai, sampai yang berbatu-batu curam, dan jalan berpasir curam
bingit (menuju puncak). Setelah melewati Gerbang Batas Kawasan TNGM, Pos 1, Pos
2, akhirnya kami sampai di Pasar Bubraaaaahh.. dan kenapa namanya pasar
bubrah?? Menurut versi arelleadventure.blogspot.com, itu karena beberapa tenda
yang dibangun disana pada akhirnya akan bubrah dengan sendirinya, barang-barang
menjadi mawut-mawut kena angin yang tiada henti bertiup kencang.
Pasar bubrah terletak tepat dibawah Puncak Merapi sudah
tidak ada vegetasi tingkat tinggi, hanya ada paku-pakuan dan jenis tumbuhan
tingkat rendah lainya. Kami membutuhkan waktu 8 jam untuk mencapainya. Hehe..
terlalu lama dan disini merupakan tempat nge-camp para pendaki sebelum menuju
puncak. Dari sini dapat melihat gunung merbabu dan puncak merapi dengan begitu
jelas. Dan Alhamdulillah walaupun belum sempat menginjakkan kaki di Puncak,
namun akhirnya saya bisa melihat Puncak Gunung Merapi lebih dekat tidak hanya
melihatnya dari kejauhan lagi seperti biasanya. Gunung yang sangat keren dan
menakjubkan.