Haaah untuk Talpat
Haaah untuk Merbah cerucuk
Haaah untuk Merak hijau jantan
Haaah untuk Kemenangan Bionic yang
mengherankan! :D
Rombongan
Jogja berangkat tanggal 25 Juni 2013, waktu itu maz Shaim dan maz Zul
ketinggalan kereta. Haduh...
Sampai
di Batangan 26 Juni 2013, seperti tahun lalu, sebelum berangkat ke Bekol, kami
melakukan registrasi terlebih dahulu. Tahun ini, aku dengan personil tim yang
sama (aku, maz Praja, maz Aji) dan dengan nama tim yang sama. Yang berbeda adalah
cerita yang akan kami ukir tahun ini, oleh karena itu sepakat tim kami beri
nama Bionic Kaki Lima Episode 2. Huahahaha :D
Lomba
tahun ini memiliki konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya, yaitu tidak hanya
sekedar mengumpulkan sketsa dan list burung tapi tahun ini peserta ditantang
untuk menulis artikel. Kami benar-benar beruntung pada hari lomba yang pertama.
Kami memutuskan berangkat ke salah satu tempat di Baluran yaitu Sumber Air Talpat
yang terletak 4,5 km dari Bekol. Tidak ada kelompok lain yang terlihat berangkat menuju ke Talpat kecuali seorang fotografer. Sepanjang kanan kiri jalan yang berbatu dan berlumpur, dihiasi
tanaman Akasia yang sudah menginvasi dan burung Tekukur biasa (Streptopelia chinensis), Perkutut Jawa (Geopelia striata), dan Dederuk Jawa (Streptopelia bitorquata). Begitu juga
beberapa burung Merak hijau (Pavo muticus)
dan burung-burung lain.
Hal itu cukup
membuat kami bosan karena burung-burung itu saja yang muncul. Tapi kami tetap
bersemangat karena berharap di Sumber Air nanti akan ada burung-burung yang sedang
asik mandi disana. Sekitar satu setengah jam kami berjalan kaki, akhirnya sampai di Sumber
Air yang ada di Talpat. Sungai kecil berbatu dengan air yang mengalir
perlahan diantara bebatuan seperti sungai Bajulmati yang berukuran kecil, sehingga bisa disebut "Bajulmati Kecil". Kami siap di titik pengamatan masing-masing menunggu burung-burung
datang. Namun bukan burung yang datang tapi malah ratusan nyamuk yang datang
menyerang. Plak plak plak!!. Tangan ini
sibuk menyusir mereka.
Sembari
tangan sibuk mengusir buanyak nyamuk,
terlihat beberapa Merbah Cerucuk (Pycnonotus
goiavier) mulai mendekat. Aku kira ini menjadi awal yang bagus
setelah melihat Caladi tilik (Picoides
moluccensis) bertengger dibatang-batang pohon kecil yang ada di pinggir
sungai. Mahkota berwarna coklat gelap, warna dada dan perut putih bercoret
hitam dan bagian bawah ekor sedikit kemerah-jambuan Sedikit kemerah-jambuan!. Walaupun di MacKinnon tidak dijelaskan
demikian, tapi aku yakin dengan apa yang aku lihat.
Setelah berulang kali biang Caladi tilik muncul. Pandanganku teralihkan pada burung dengan kepala dan dada biru, perut putih yang menghadap kearahku. Burung itu bukan Sikatan ninon tapi Kehicap ranting (Hypothymis azurea) jantan karena salah satu ciri bagian mahkotanya terdapat jambul berwarna hitam pendek. Kemudian muncul burung dari seberang sungai. Dengan ekor seperti kipas, tubuh bagian atas berwarna gelap dengan perut putih dan kalung berwarna gelap. Bino yang aku gunakan waktu itu sedikit soak jadi pengamatan kurang maksimal. Terlebih lagi baterai kameraku habis sebelum bertempur Hiks. Namun dari ciri-ciri tadi cukup untuk mengetahui jenis burung tersebut yaitu Kipasan belang (Rhipidura javanica). Burung ini mampir di Sumber Air untuk minum sejenak dan pergi lagi. Kemudian datang burung Perkutut Jawa (Geopelia striata) bertengger di salah satu batang pohon yang menjorok ke sungai.
Setelah berulang kali biang Caladi tilik muncul. Pandanganku teralihkan pada burung dengan kepala dan dada biru, perut putih yang menghadap kearahku. Burung itu bukan Sikatan ninon tapi Kehicap ranting (Hypothymis azurea) jantan karena salah satu ciri bagian mahkotanya terdapat jambul berwarna hitam pendek. Kemudian muncul burung dari seberang sungai. Dengan ekor seperti kipas, tubuh bagian atas berwarna gelap dengan perut putih dan kalung berwarna gelap. Bino yang aku gunakan waktu itu sedikit soak jadi pengamatan kurang maksimal. Terlebih lagi baterai kameraku habis sebelum bertempur Hiks. Namun dari ciri-ciri tadi cukup untuk mengetahui jenis burung tersebut yaitu Kipasan belang (Rhipidura javanica). Burung ini mampir di Sumber Air untuk minum sejenak dan pergi lagi. Kemudian datang burung Perkutut Jawa (Geopelia striata) bertengger di salah satu batang pohon yang menjorok ke sungai.
Selain
burung-burung itu, ada beberapa burung lain yang unident, maklum saya masih amatiran dan harus berpisah dengan maz
Aji dan maz Praja walau hanya beberapa meter Hikshiks. Aku tidak mau sendirian lagi.
Kesimpulan
pengamatan hari itu di Sumber Air Talpat adalah Merbah cerucuk, Merbah cerucuk
dan Merbah cerucuk. Tidak ada burung mandi yang terlihat satupun. Haaah...mungkin kami kurang beruntung
untuk hari ini. Namun ketika perjalanan pulang ke Bekol, warna langit mulai berubah menjadi gelap dengan sinar matahari yang merah merona terlihat tiga ekor burung
Julang emas (Aceros undulatus)
menlintas di atas kami. Uhuuu keren, menjadi penutup pengamatan hari ini...
Bersambung...